LKPD 2
A. Kompetensi
Inti.
KI.1. Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI.3.Memahami, menerapkan, menganalisis
dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, menyaji,
dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi
Dasar
dan Indikator :
Kompetensi Dasar
|
IPK
|
3.2 Menganalisis masalah ekonomi dalam sistem ekonomi
|
Pertemuan pertama
3.2.1.
Menunjukkan permasalahan pokok ekonomi klasik dan ekonomi Modern
3.2.2.
Membedakan macam-macam sistem ekonomi
Pertemuan kedua
3.2.3.
Menjelaskan kekuatan dan kelemahan sistem ekonomi
3.2.4 Mengidentifikasi karakteristik perekonomian
Indonesia menurut UUD 1945 Pasal 33
3.2.5 Mengidentifikasi nilai-nilai dasar
perekonomian Indonesia menurut UUD 1945 Pasal 33
|
4.2 Menyajikan hasil analisis masalah ekonomi dalam sistem ekonomi
|
4.2.1.
Megidentifikasi masalah pokok ekonomi dalam sistem ekonomi
4.2.2.
Menyajikan hasil analisis masalah pokok ekonomi dalam sistem ekonomi
|
Pertemuan 1
Masalah Pokok
Ekonomi
Permasalahan
pokok ekonomi (apa. Bagaimana, dan untuk siapa )
Konsep
Sumberdaya
ekonomi yang terbatas dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas menimbulkan
suatu permasalahan ekonomi.Masalah ekonomi sudah ada sejak zaman dahulu sampai
sekarang.Masalah ekonomi ditinjau dari ekonomi klasik dan ekonomi modern.
Prinsip
Masalah
ekonomi klasik
Ekonomi
klasik diwakili oleh ADAM SMITH, menurutnya kemakmuran bukan terletak pada emas
tapi kemakmmuran ditunjukan pada keseimbangan antara kebutuhan dengan benda
pemuas kebutuhan tersebut ( Barang/jasa ). Proses untuk mencapai kemakmuran
tersebut tidak mudah, hal ini sangat tergantung dari proses produksi, pendistribusian
barang dan tingkat konsumsi.
Menurut teori ilmu ekonomi klasik, ada 3
masalah ekonomi yang dihadapi, yaitu :
1.
Masalah
produksi
Produksi
adalah kegiatan menghasilkan barang / jasa. Hal ini berkaitan dengan proses
pemilihan bahan baku dan proses pembuatan barang.
2.
Masalah
distribusi
Distribusi
adalah kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Semakin panjang
jalur distibusi yang digunakan maka harga sampai ditangan konsumen akan semakin
mahal.
Jalur
distribusi :
a.
Produsen
----------- Konsumen
b.
Produsen
-----------Pengecer---------- konsumen
c.
Produsen
----------Agen-----------pengecer---------Konsumen
d.
Produsen-------pedagangbesar--------agen------pengecer------konsumen
3.
Masalah
konsumsi
Konsumsi
adalah kegiatan menghabiskan nilai guna suatu barang.Dalam mengkonsumsi barang
/ jasa konsumen harus bisa memilih pilihan kebutuhan yang tepat.
Sumber daya yang terbatas menimbulkan paling sedikit tiga masalah pokok
dalam perekonomian yang harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek
ekonomi. Tiga masalah pokok tersebut adalah:
- Barang dan Jasa Apa yang akan Diproduksi? (What?)
Masyarakat dapat memilih satu atau beberapa jenis
barang dan jasa yang akan diproduksi dengan perbandingan tertentu. Pilihan yang
dilakukan oleh masyarakat ini tentunya yang dipandang paling menguntungkan dan
memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan.
b. Bagaimana Cara Memproduksi ? (How?)
Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang
diterapkan dan kemampuan mengombinasikan faktor-faktor produksi atau sumber
daya alam yang ada di dalam proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya
ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu mengombinasikannya bahkan
sampai kepada penentu pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam proses produksi.
- Untuk Siapa Barang atau Jasa Dihasilkan?(for Whom?)
Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau
lapisan masyarakat yang mana yang menikmati barang dan jasa yang diberikan.
Sistem
Ekonomi
Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai
seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana,
dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom)
(McEachern, 2000 : 35)
Sedangkan menurut Gilarso
(1992 : 486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tatacara untuk mengkoordinasikan
perilaku masyarakat dalam menjalankan kegiatan ekonomi sedemikian rupa sehingga
menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Macam-Macam Sistem Ekonomi
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Ciri-ciri:
a) Belum ada
pembagian kerja,
b) Pertukaran
dilakukan dengan cara barter (belum menggunakan uang),
c) Kegiatan
ekonomi terbentuk karena kebiasaan,
d) Jenis
produksi disesuaikan dengan kebutuhan,
e) Tanah
sebagai sumber kehidupan dan kemakmuran,
f) Kehidupan
masyarakat bersifat kekeluargaan.
2. Sistem Ekonomi Komando/Terpusat/Kolektivisme
Sistem Ekonomi
Komando adalah suatu sistem dimana
pemerintah memiliki kendali yang ketat dalam menentukan kepemilikan bisnis,
laba, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
pemerintah.
Karl
Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – London, 14 Maret 1883) adalah
seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.
Marx
sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme, Marx merupakan kaum terpelajar
dan politikus. Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya
membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan
jalan untuk komunisme.
Ciri-ciri:
a) Semua
alat dan sumber produksi dikuasai negara,
b) Kebijaksanaan
perekonomian diatur oleh pemerintah,
c) Jenis
pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
Kebaikan:
a) Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap perekonomian,
b) Pemerintah
dapat menentukan jenis-jenis industri/produksi,
c) Pemerintah
mengatur distribusi barang-barang,
d) Mudah
melaksanakan pengendalian dan pengawasan.
Keburukan:
a) Hak
milik perseorangan tidak ada,
b) Potensi
dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
Uni
Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini
hingga akhir abad ke-20.
Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi.
China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi.
China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
3. Sistem Ekonomi Pasar Bebas (Kapitalisme)
Perekonomian pasar
bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan
di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka
inginkan (dalam batas-batas tertentu).
Sebagai akibatnya,
barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme
penawaran-permintaan.
Adam Smith berpendapat bahwa jalan yang terbaik
untuk memperoleh kemakmuran adalah dengan membiarkan individu-individu mengejar
kepentingan-kepentingan mereka sendiri tanpa keterlibatan perusahaan-perusahaan
negara
Ciri-ciri:
a) Semua
alat dan sumber produksi dikuasai oleh perseorangan,
b) Ada
pembagian kelas dalam masyarakat,
c) Ada
persaingan antarpengusaha.
Kebaikan:
a) Setiap
individu bebas mengatur perekonomian,
b) Setiap
individu bebas memiliki alat-alat produksi,
c) Adanya
persaingan mengarah ke kemajuan,
d) Produksi
berdasarkan apa yang dibutuhkan masyarakat.
Keburukan:
a) Menimbulkan
eksploitasi,
b) Menimbulkan
monopoli,
c) Tidak
ada pemerataan pendapatan.
4. Sistem
ekonomi campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market
economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terpusat.
Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di
dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana,
bahkan negara seperti Amerika Serikat.
Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika
Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi.
Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi
pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.
Ciri-ciri sistem ekoomi campuran:
a.
Gabungan dari system ekonomi komando dan system
pasar
b.
Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai
langsung oleh pemerintah
c.
Pemerintah melakukan intervensi dengan cara membuat peraturan, menetapkan
kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan sektor swasta
d.
Peran pemerintah dan swasta berimbang.
- Sistem Demokrasi Ekonomi
Sistem ekonomi yang dianut Indonesia adalah demokrasi ekonomi yang
berdasarkan Pancasila dan Pasal 33 UUD 1945.
Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara
pemerintah berkewajiban memberikan arahan dam bimbingan serta menciptakan iklim
yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Landasan pokok
perekonomian Indonesia adalah Pasal 33 Ayat 1,2,3,4 UUD 1945 hasil amandemen
ciri-ciri positif dapat
diuraikan sebagai berikut:
•
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
•
Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
•
Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
•
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efesiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.
•
Sumber-sumber kekayaan dan keuangan Negara digunakan dengan pemufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
•
Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang
layak.
•
Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
•
Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
•
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem Demokrasi Ekonomi karena bersifat kontradiktif dengan
nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia adalah:
•
Sistem “Free Fight Liberalisme”, yang
menumbuhkan eksploitasi manusia dan bangsa lain.
•
Sistem “etatisme”, dimana negara sangat
dominanserta mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor
negara.
•
Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam
bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar